Di era digital tanah air saat ini, fitur-fitur yang bermanfaat secara teknologi semakin menyasar banyak aspek kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk penggunaan kode QR (quick response).
Tentunya masyarakat saat ini sudah tidak asing lagi dengan penggunaan kode QR dalam kehidupan sehari-hari. Di era pandemi, semua serba digital.
Selain itu, masyarakat umum dapat melihat banyak penggunaan kode QR seperti transaksi pembayaran, akses dokumen (menampilkan menu di restoran, memeriksa lokasi, login ke aplikasi, aktivitas pertukaran informasi lainnya, dll) meningkat.
Namun, kemudahan yang diberikan oleh kode QR memberikan cara baru bagi penjahat digital untuk menyerang data pribadi dan kejahatan digital lainnya.
Seperti yang terjadi di Massachusetts (AS), pemalsuan kode QR terjadi di tempat parkir lokal dan menginstruksikan situs tersebut untuk mencuri informasi pribadi melalui situs pembayaran palsu alih-alih membayar biaya parkir.
Dalam kasus ini, FBI (Biro Investigasi Federal) telah mengeluarkan peringatan bahwa penjahat digital sekarang menggunakan kode QR untuk mencuri data login dan informasi keuangan melalui situs web jahat.
Berkaitan dengan hal tersebut, masyarakat semakin diminta untuk menyikapi dengan bijak dan menggunakan teknologi yang mempermudah segala sesuatunya saat ini.
“Sebagian besar penjahat dunia maya menggunakan kode QR dalam bentuk phishing, dan penjahat dunia maya mengelabui masyarakat agar menyediakan situs web dan tautan palsu untuk memberikan informasi pribadi seperti permintaan login. Masu,” kata Andri Hutama, presiden direktur PTITSEC Asia. Pernyataan yang diterima VOI, Rabu.
“Jika masyarakat umum tidak berhati-hati saat menampilkan informasi kode QR, data pribadi mereka dapat dikompromikan dengan konsekuensi finansial dan lainnya,” tambahnya.
Selain itu, Andri mengingatkan bahwa kemudahan yang dibawa oleh kemajuan teknologi membutuhkan pengetahuan tentang bagaimana melindungi diri dari ancaman dunia maya.
Itulah mengapa ITSEC Asia menawarkan beberapa tips tentang cara menggunakan kode QR untuk melindungi diri Anda dari serangan dunia maya.
Harap gunakan hanya kode QR dari lembaga publik
Cara termudah untuk melindungi diri Anda dari ancaman serangan siber dengan kode QR adalah dengan hanya mempercayai kode QR yang disediakan oleh sekolah, bisnis atau organisasi terdaftar, dan lembaga publik seperti pemerintah. Jangan gunakan kode QR dari sumber yang tidak dikenal.
2. Perhatikan kode QR di poster atau pamflet dengan cermat
Cetak banyak kode QR untuk mengakses menu dan melakukan pembayaran di restoran. Selalu perhatikan validitas poster kode QR yang dicetak untuk menghindari pemindaian kode QR palsu atau kode QR selain restoran.
Dalam banyak kasus, penjahat dunia maya memanipulasi kode QR resmi hanya dengan melapisi cetakan kode QR palsu.
Selalu periksa URL
URL atau alamat web yang umum dikenal biasanya ditampilkan setelah memindai kode QR yang tersedia. Dari URL ini, Anda sering dapat melihat apakah ada masalah dengan URL yang ditampilkan, seperti karakter yang menyesatkan atau penempatan titik (.) yang aneh. Selalu periksa kembali URL yang ditampilkan untuk menghindari serangan jaringan.
Jangan publikasikan dokumentasi kode QR di platform apa pun
Pencurian data pribadi dapat terjadi tidak hanya pada saat terjadi serangan, tetapi juga pada perilaku sembrono seseorang dalam memposting sesuatu.
Dokumen pribadi penting seperti paspor, kartu vaksin, tiket pesawat seringkali menyertakan kode QR yang berisi informasi pribadi pemilik.
Oleh karena itu, hindari memposting dokumen-dokumen ini dalam format apa pun, termasuk mencetak atau mengunggah ke media sosial.